Rabu, 06 Juli 2011

Bersedia Divasektomi, Dapat Mobil Murah

Metode kontrasepsi permanen untuk cegah kehamilan itu demi membatasi kelahiran di India.

Senin, 4 Juli 2011, 11:22 WIB
Pipiet Tri Noorastuti
Ilustrasi hamil (Daily Mail)

VIVAnews
- Ledakan populasi di India yang semakin tak terkendali memaksa sejumlah daerah meluncurkan program sterilisasi yang cukup unik bagi warganya. Di Rajasthan, salah satu negara bagian di India, mengiming-imingi warga yang bersedia melakukan metode kontrasepsi permanen dengan hadiah mobil.


Sterilisasi merupakan metode kontrasepsi permanen melalui operasi untuk mencegah kehamilan. Ditujukan bagi mereka yang tidak ingin memiliki anak, atau tidak boleh memiliki anak karena alasan kesehatan. Disebut permanen karena metode kontrasepsi ini hampir tidak dapat dibatalkan.

Untuk wanita disebut tubektomi, yaitu metode sterilisasi dengan memotong atau mengikat saluran telur atau tuba falopi. Itu akan menghalangi sel telur masuk ke saluran telur sehingga tak akan terjadi pembuahan. Sementara untuk pria disebut vasektomi, metode sterilisasi dengan mengikat saluran sperma atau vas deferens.

Seperti dikutip dari laman BBC, warga yang bersedia melakukan tubektomi atau vasektomi akan mendapat kesempatan untuk memiliki mobil murah keluaran India, Tata Nano. Jika gagal, mereka masih berkesempatan merebut hadiah menarik lain seperti sepeda motor, televisi, dan peralatan rumah tangga.

Pemerintah setempat cukup khawatir dengan tingkat populasi yang terus melonjak setiap tahun. Jika tak segera ada program pembatasan reproduksi yang berhasil, bukan mustahil tingkat populasi di negara itu akan menyalip China pada 2030.

Sitaram Sharma, kepala dokter di Jhunjunu, India Barat, berharap, program sterilisasi berhadiah mobil di Rajasthan mampu menggiring sedikitnya 20 ribu pria dan wanita untuk melakukan vasektomi dan tubektomi. Apalagi, sejumlah negara bagian lain juga mulai tergerak menggelar program sterilisasi dengan insentif.

Program kampanye mengenai pembatasan reproduksi sempat ditinggalkan pada 1970. Kala itu, masyarakat protes karena program tersebut cenderung bersifat memaksa warga untuk melakukan tubektomi atau vasektomi.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More